CONTOH UJIAN PENELITIAN KOPERASI

1.     Latar Belakang  Masalah

       Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum,koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi masyarakat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan namun banyak masyarakat belum menyadari berapa besar pengaruh Koperasi bagi perekonomian masyarakat.Koperasi juga bertujuan memajukan kesejahteraan anggota apda khususnya dan masyarakat pada umumnya setiap ikut membanggun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasrkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
       Koperasi saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan usaha swasta lainnya,hal ini disebabkannya adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi terutama aspek keseimbangan,aspek usaha dan modal,modal kerja bagi koperasi sangat penting.Biasanya modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan,masalah modal ini sangat penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh koperasi karena dari itu koperasi harus cermat dalam mengelola modal.

Pengertian Audit Produksi dan Operasi


Pengertian Audit Produksi dan Operasi
Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas.
Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini antara lain :
·     1  Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
·    2  Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat diperbaiki.
·    3  Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
·     4  Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
·         Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.

Prinsip-Prinsip umum
1.      Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi wilayah (bagian) yang masih memerlukan perbaikan.
2.      Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan kriteria yang telah ditetapkan.
3.      Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi dan operasi denan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat rekomendasi untuk peningkatan.




AUDIT MANEJERIAL

dipimpinannya. Jika kemampuan manajemen memantau arus informasi yang datang dari luar rendah, tidak mustahil perusahaan memboroskan waktu, tenaga dan biaya untuk menanganinya termasuk penyediaan ruang untuk menyimpannya.

Penyebarluasan informasi, banyaknya cara yang dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk menyampaikan informasi kepada manajemen yang pada intinya mengambil dua bentuk, yaitu tertulis dan lisan. Penyampaian informasi secara tertulis juga menggunakan berbagai cara seperti korespodensi, penggunaan teleks, melalui faksimil, dengan elektronik mail atau dengan menggunakan world wide web jika perusahaan sudah mempunyai alat dijaringan itu. Penyampaian informasi secara lisan dapat berbentuk pembicaraan langsung dengan tatap muka atau melalui telepon. Jika informasi tertentu semula ditunjukkan kepada manajemen puncak walaupun sebenarnya diperuntukkan bagi pihak lain, manajemen puncak sangat mungkin akan meneruskannya kepada bawahan untuk ditindaklanjuti setelah diberi catatan atau disposisi. Agar manajemen puncak tidak dibebani dengan tugas yang sebenarnya merupakan kelompok manajer yang lebih rendah, perlu diciptakan suatu mekanisme kerja yang bersifat destralistik sehingga terjadi penyaringan otomatis dalam perusahaan yang akan berakibat pada penyampaian informasi langsung kepada pihak-pihak yang paling berkepentingan.
Peranan selaku juru bicara perusahaan, salah satu peranan penting yang dimainkan oleh manajemen puncak ialah mewakili perusahaan dalam menghadapi berbagai pihak luar perusahaan seperti, instansi pemerintah, asosiasi perusahaan sejenis, penyandang dana, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan berinteraksi dengan perusahaan. Peranan ini dimainkan untuk berbagai maksud seperti memberikan penjelasan tentang :
a)      Rencana kerja perusahaan
b)      Kebijaksanaan yang sudah ditetapkan, sedangkan ditempuh dan dirumuskan di masa depan
c)       Situasi yang dihadapi oleh perusahaan
d)      Kondisi yang akan diperkirakan di masa yang akan datang
e)      Hasil yang di raih
Pada dasarnya berkisar pada pemahaman berbagai pihak luar tentang perusahaan yang akan berubah menjadi pemberian dukungan yang diperlukan dalam menjalankan roda perusahaan baik yang sekarang maupun yang di masa mendatang.

a.       Peranan sebagai pengambil keputusan
Pengambilan keputusan adalah upaya standar, sistematik, dan rasional guna menjamin bahwa hal-hal yang terjadi dalam perusahaan karena dimaksudkan demikian (by design) bukan karena suatu kebetulan (by happentstance). Pentingnya kemampuan dan kecekatan itu sampai para pakar sering menekankan bahwa inti kepemimpinan ialah pengambilan keputusan. Karena itu perlu pemahaman tepat tentang berbagai bentuk peranan yang harus dimainkan oleh kelompok manajemen selaku pengambil keputusan yang pada dasarnya berkisar pada peranan selaku :
a)      Wirausawan
b)      Peredam krisis, yang mungkin pada mulanya timbul dalam bentuk hambatan atau ancaman baik yang datang dari luar maupun dalam perusahaan sendiri.
c)       Penentu pembagian sarana, prasarana, dana, dan daya untuk digunakan oleh para bawahan
d)      Perunding atas nama perusahaan

Peranan Selaku Wirausahawan
Selaku wirausahawan, para menjer harus mampu antaraa lain untuk :
1.       Mempertahankan eksistensi perusahaan
2.       Menghadapi persaingan yang sering sangat tajam
3.       Menciptakan kondisi yang memungkinkan perusahaan bertumbuh dan berkembang
4.       Menghadapi tantangan eksternal yang sering menuntut perusahaan memilih strategi yang tepat
5.       Meraih keuntungan untuk sebagian dibagikan kepada pemodal dan pemilik saham sebagai dividen dan kepada para karyawan dalam bentuk imbalan serta sebagian lagi untuk insvestasi
6.       Penguasaan pangsa pasar yang lebih besar berkat adanya produk yang diminati oleh para konsumen
7.       Mempunyai visi tentang masa depan perusahaan
Pelaku Selaku Peredam Krisis
tidak dapat diingkari bahwa tidak ada satu pun perusahaan yang selalu berjalan mulus tanpa hambatan atau gangguan.  Salah satu sebab faktor – faktor timbulnya hambatan dan ganguan bahkan krisis sering berada diluar kemampuan perusahaan untuk mencegahnya.  Faktor – faktor itu bersifat politik, ekonomi atau keamanan dan bahkan dapat berupa bencana alam atau acts of god lainya.  Misalnya dibidang politik dapat terjadi pergantian partai politik yang berkuasa yang berakibat pada perubahan pandangan politik di negara yang brsangkutan, termasuk politik ekonomi bangsa
perubahan yang terjadi dibidang ekonomi pun daat mengambil berbagai bentuk seperti tingkat inflasi yang tidak terkendali, stagnasi, stagflasi, suku bunga tinggi, lesunya kehidupan perekonomian pada umumnya, tajamnya persaingan, dan pengetatan kredit yang tidak berada dalam batas – batas kemampuan suatu perusahaan untuk mengendalikannya, tetapi pasti harus menghadapi dampaknya.



AUDIT KINERJA MANAJERIAL

AUDIT KINERJA MANAJERIAL
Kelompok manajemen dalam suatu organisasi, termasuk perusahaan merupakan pemain kunci dalam seluruh aspek kehidupan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.
Pada tingkat yang dominan, berhasil tidaknya organisasi atau perusahaan meraih kemajuan dalam berbagai bentuk dan manivestasinya ditentukan oleh kinerja mereka. Sebaliknya, kegagalan atau kekurang berhasilan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya harus dilihat sebagai kegagalan atau kekurang berhasilan kelompok manajemen, terutama manajemen puncak, untuk menampilkan kinerja yang memuaskan yang menuntut pertanggung jawaban.
Memang benar bahwa manajemen, terutama manajemen puncak, tidak mengerahkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, waktu, dan tenaga mereka untuk hal-hal yang sifatnya teknis operasional, tetapi untuk kepentingan yang lebih strategis. Meskipun mengelolah suatu perusahaan tidak dapat dilakukan dengan pendekatan yang dikotomis dalam arti menggunakan pendekatan manajemen vis a vis pelaksana kegiatan teknis dan operasional seolah-olah kepentingan mereka merupakan dua hal yang mutually exclusive sehingga dapat diterima sebagai suatu kebenaran ilmiah apabila dikatakan bahwa produktivitas suatu organisasi merupakan hasil positif dari penggabungan antara efektivitas manajerial dan efesiensi operasional.
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja manajerial yang dapat dan harus dijadikan sebagai sasaran audit kinerja manajerial adalah :
a.       Kemampuan manajemen memainkan peranannya
b.      Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial
c.       Keterampilan memimpin perusahaan yang dihadapkan kepada berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal

AUDIT KINERJA MANAJERIAL DISOROTI DARI KEMAMPUAN MEMAINKAN BERBAGAI PERANANNYA SECARA EFEKTIF
Berbagai peranan itu dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu :
a.       Peranan yang bersifat interpersonal
Peranan manajerial yang bersifat interpersonal timbul karena pentingnya manajemen memelihara hubungan dengan berbagai pihak didalam dan diluar perusahaan. Pemeliharaan hubungan itu ada yang bersifat formal dan informal. Karena itu teori manajemen mengetengahkan bahwa peranan yang interpersonal biasanya tampak dalam tiga bentuk yaitu :
1.       Peranan yang seremonial dan sosial
2.       Peranan sebagai atasan
3.       Peranan sebagai penghubung
Peranan dalam kegiatan yang bersifat seremonial, dalam berbagai teori tentang manajemen dengan mudah dapat ditemukan konsepsi yang mengatakan bahwa upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan menuntut terselenggaranya dua jenis kegiatan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi yaitu
a.tugas pokok yang memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan seperti produksi dan pemasaran.
b.berbagai kegiatan penunjang seperti keuangan, SDM, perkantoran dan logistik yang mendukung terselenggaranya tugas pokok dengan baik.
Peranan selaku atasansebagai kelompok pimpinan dalam perusahaan manajemen puncak memainkan peranan yang sangat beraneka ragam dan sekaligus menentukan dalam menjalankan roda perusahaan.
Dalam rangkan pencapaian tujuan, manajemen puncaklah yang :
1.merumuskan strategi induk yang kemudian dirinci oleh para manajer yang menduduki jabatan manajerial yang lebih rendah menjadi strategi fungsional dan operasional.
2.memilih dan menentukan bentuk atau tipe organisasi yang akan digunakan sebagai wadah seluruh kegiatan perusahaan secara melembaga
3.menetapkan dasar-dasar filsafat dalam pengelolaan perusahaan.
4.menentukan kultur perusahaan yang menjadi perekat berbagai komponen dan pemberi arah perilaku semua karyawan perusahaan
5.memilih sistem manajemen SDM termasuk sistem imbalan baik yang bersifat intrinsik maupun ektrinsik yang efektif yang akan menumbuhkan motivasi kuat bagi para karyawan untuk menunjukan loyalitas kepada dan komitmen demi keberhasilan perusahaan.
6.mengidentifikasikan dan menggali sumber dana permodalan
7.memilih dan menerapkan gaya manajerial, tertentu yang dipandang tepat bagi perusahaan.
Peranan sebagai penghubung, terlepas dari bentuk perusahaan sebagai suatu badan hukum, manajemen puncak berperan sebagai penghubung perusahaan dengan berbagai pihak diluar perusahaan seperti intansi pemerintah, pengadilan dan berbagai pihak lainnya. Bahkan, peranan selaku penghubung itu tidak hanya dimainkan oleh manajemen puncak. Artinya, pemeliharaan hubungan dengan berbagai pihak diluar perusahaan tidak hanya merupakan tanggung jawab manajemen puncak. Salah satu contoh pemeliharaan hubungan yang bersifat eksternal dengan para manajer perusahaan-perusahaan lain yang mengikat diri dalam suatu asosiasi profesional seperti asosiasi manajer pemasaran dan asosiasi manajer pelatihan yang mempunyai maksud beraneka ragam seperti tukar-menukar informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Salah satu contoh pemeliharaan hubungan internal antara para manajer yang mnangani bidang-bidang fungsional yang berbeda-beda perlu dilakukan dengan baik. Misalnya terjadi lonjakan permintaan atas produk perusahaan oleh para pengguna, manajer pemasaran atau penjualan sangat mungkin memainkan peranan selaku penghubung atas nama perusahaan dengan  manajer produksi agar diupayakan peningkatan produksi sehingga permintaan para konsumen yang melonjak dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.

b.      Peranan yang bersifat informasional
Perkembangan dunia bisnis menunjukkan dengan jelas bahwa efisien, efektifitas, dan produktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh cara dan teknik yang digunakan oleh manajemen termasuk manajemen puncak dalam mengelola dan menggunakan informasi dan dampaknya yang paling jelas terlihat dalam efektivitas pengambilan keputusan. Manajemen dituntut memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih informasi yang diperlukan guna mendukung penyelenggaraan berbagai kegiatan manajerialnya.
Tidak jarang seorang manajer lebih mengandalkan pengetahuan, pengalaman, dan instuisinya dalam mengambil berbagai keputusan. Audit manajemen dalam bidang ini dirasakan penting karena para manajer diharapkan mampu memainkan tiga peranan dalam penanganan dan pemanfaatan informasi, yaitu :
a)      Sebagai pemantau informasi
b)      Penanggung jawab penyebarluasan informasi,
c)       Karena dalam tuntutan terhadap kemampuannya sebagai juru bicara organisasi, yang semuanya menunjukkan bahwa informasi merupakan salah satu aset milik perusahaan beharga.

Peranan selaku pemantau arus informasi, hal ini berarti bahwa informasi yang diterima dari luar perusahaan harus segera dapat dikelompokkan menjadi informasi yang relevan dan penting untuk dimiliki  dan informasi yang hanya merupakan sampah yang akumulasinya tidak bermanfaat bagi kepentingan berbagai komponen atau satuan kerja dalam perusahaan. Manajemen memainkan peranan sebagai pusat informasi bagi perusahaan yang 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...