CONTOH UJIAN PENELITIAN KOPERASI

1.     Latar Belakang  Masalah

       Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum,koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi masyarakat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan namun banyak masyarakat belum menyadari berapa besar pengaruh Koperasi bagi perekonomian masyarakat.Koperasi juga bertujuan memajukan kesejahteraan anggota apda khususnya dan masyarakat pada umumnya setiap ikut membanggun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasrkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
       Koperasi saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan usaha swasta lainnya,hal ini disebabkannya adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi terutama aspek keseimbangan,aspek usaha dan modal,modal kerja bagi koperasi sangat penting.Biasanya modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan,masalah modal ini sangat penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh koperasi karena dari itu koperasi harus cermat dalam mengelola modal.

Pengertian Audit Produksi dan Operasi


Pengertian Audit Produksi dan Operasi
Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas.
Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini antara lain :
·     1  Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
·    2  Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat diperbaiki.
·    3  Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
·     4  Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
·         Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.

Prinsip-Prinsip umum
1.      Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi wilayah (bagian) yang masih memerlukan perbaikan.
2.      Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan kriteria yang telah ditetapkan.
3.      Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi dan operasi denan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat rekomendasi untuk peningkatan.




AUDIT MANEJERIAL

dipimpinannya. Jika kemampuan manajemen memantau arus informasi yang datang dari luar rendah, tidak mustahil perusahaan memboroskan waktu, tenaga dan biaya untuk menanganinya termasuk penyediaan ruang untuk menyimpannya.

Penyebarluasan informasi, banyaknya cara yang dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk menyampaikan informasi kepada manajemen yang pada intinya mengambil dua bentuk, yaitu tertulis dan lisan. Penyampaian informasi secara tertulis juga menggunakan berbagai cara seperti korespodensi, penggunaan teleks, melalui faksimil, dengan elektronik mail atau dengan menggunakan world wide web jika perusahaan sudah mempunyai alat dijaringan itu. Penyampaian informasi secara lisan dapat berbentuk pembicaraan langsung dengan tatap muka atau melalui telepon. Jika informasi tertentu semula ditunjukkan kepada manajemen puncak walaupun sebenarnya diperuntukkan bagi pihak lain, manajemen puncak sangat mungkin akan meneruskannya kepada bawahan untuk ditindaklanjuti setelah diberi catatan atau disposisi. Agar manajemen puncak tidak dibebani dengan tugas yang sebenarnya merupakan kelompok manajer yang lebih rendah, perlu diciptakan suatu mekanisme kerja yang bersifat destralistik sehingga terjadi penyaringan otomatis dalam perusahaan yang akan berakibat pada penyampaian informasi langsung kepada pihak-pihak yang paling berkepentingan.
Peranan selaku juru bicara perusahaan, salah satu peranan penting yang dimainkan oleh manajemen puncak ialah mewakili perusahaan dalam menghadapi berbagai pihak luar perusahaan seperti, instansi pemerintah, asosiasi perusahaan sejenis, penyandang dana, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan berinteraksi dengan perusahaan. Peranan ini dimainkan untuk berbagai maksud seperti memberikan penjelasan tentang :
a)      Rencana kerja perusahaan
b)      Kebijaksanaan yang sudah ditetapkan, sedangkan ditempuh dan dirumuskan di masa depan
c)       Situasi yang dihadapi oleh perusahaan
d)      Kondisi yang akan diperkirakan di masa yang akan datang
e)      Hasil yang di raih
Pada dasarnya berkisar pada pemahaman berbagai pihak luar tentang perusahaan yang akan berubah menjadi pemberian dukungan yang diperlukan dalam menjalankan roda perusahaan baik yang sekarang maupun yang di masa mendatang.

a.       Peranan sebagai pengambil keputusan
Pengambilan keputusan adalah upaya standar, sistematik, dan rasional guna menjamin bahwa hal-hal yang terjadi dalam perusahaan karena dimaksudkan demikian (by design) bukan karena suatu kebetulan (by happentstance). Pentingnya kemampuan dan kecekatan itu sampai para pakar sering menekankan bahwa inti kepemimpinan ialah pengambilan keputusan. Karena itu perlu pemahaman tepat tentang berbagai bentuk peranan yang harus dimainkan oleh kelompok manajemen selaku pengambil keputusan yang pada dasarnya berkisar pada peranan selaku :
a)      Wirausawan
b)      Peredam krisis, yang mungkin pada mulanya timbul dalam bentuk hambatan atau ancaman baik yang datang dari luar maupun dalam perusahaan sendiri.
c)       Penentu pembagian sarana, prasarana, dana, dan daya untuk digunakan oleh para bawahan
d)      Perunding atas nama perusahaan

Peranan Selaku Wirausahawan
Selaku wirausahawan, para menjer harus mampu antaraa lain untuk :
1.       Mempertahankan eksistensi perusahaan
2.       Menghadapi persaingan yang sering sangat tajam
3.       Menciptakan kondisi yang memungkinkan perusahaan bertumbuh dan berkembang
4.       Menghadapi tantangan eksternal yang sering menuntut perusahaan memilih strategi yang tepat
5.       Meraih keuntungan untuk sebagian dibagikan kepada pemodal dan pemilik saham sebagai dividen dan kepada para karyawan dalam bentuk imbalan serta sebagian lagi untuk insvestasi
6.       Penguasaan pangsa pasar yang lebih besar berkat adanya produk yang diminati oleh para konsumen
7.       Mempunyai visi tentang masa depan perusahaan
Pelaku Selaku Peredam Krisis
tidak dapat diingkari bahwa tidak ada satu pun perusahaan yang selalu berjalan mulus tanpa hambatan atau gangguan.  Salah satu sebab faktor – faktor timbulnya hambatan dan ganguan bahkan krisis sering berada diluar kemampuan perusahaan untuk mencegahnya.  Faktor – faktor itu bersifat politik, ekonomi atau keamanan dan bahkan dapat berupa bencana alam atau acts of god lainya.  Misalnya dibidang politik dapat terjadi pergantian partai politik yang berkuasa yang berakibat pada perubahan pandangan politik di negara yang brsangkutan, termasuk politik ekonomi bangsa
perubahan yang terjadi dibidang ekonomi pun daat mengambil berbagai bentuk seperti tingkat inflasi yang tidak terkendali, stagnasi, stagflasi, suku bunga tinggi, lesunya kehidupan perekonomian pada umumnya, tajamnya persaingan, dan pengetatan kredit yang tidak berada dalam batas – batas kemampuan suatu perusahaan untuk mengendalikannya, tetapi pasti harus menghadapi dampaknya.



AUDIT KINERJA MANAJERIAL

AUDIT KINERJA MANAJERIAL
Kelompok manajemen dalam suatu organisasi, termasuk perusahaan merupakan pemain kunci dalam seluruh aspek kehidupan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.
Pada tingkat yang dominan, berhasil tidaknya organisasi atau perusahaan meraih kemajuan dalam berbagai bentuk dan manivestasinya ditentukan oleh kinerja mereka. Sebaliknya, kegagalan atau kekurang berhasilan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya harus dilihat sebagai kegagalan atau kekurang berhasilan kelompok manajemen, terutama manajemen puncak, untuk menampilkan kinerja yang memuaskan yang menuntut pertanggung jawaban.
Memang benar bahwa manajemen, terutama manajemen puncak, tidak mengerahkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, waktu, dan tenaga mereka untuk hal-hal yang sifatnya teknis operasional, tetapi untuk kepentingan yang lebih strategis. Meskipun mengelolah suatu perusahaan tidak dapat dilakukan dengan pendekatan yang dikotomis dalam arti menggunakan pendekatan manajemen vis a vis pelaksana kegiatan teknis dan operasional seolah-olah kepentingan mereka merupakan dua hal yang mutually exclusive sehingga dapat diterima sebagai suatu kebenaran ilmiah apabila dikatakan bahwa produktivitas suatu organisasi merupakan hasil positif dari penggabungan antara efektivitas manajerial dan efesiensi operasional.
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja manajerial yang dapat dan harus dijadikan sebagai sasaran audit kinerja manajerial adalah :
a.       Kemampuan manajemen memainkan peranannya
b.      Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial
c.       Keterampilan memimpin perusahaan yang dihadapkan kepada berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal

AUDIT KINERJA MANAJERIAL DISOROTI DARI KEMAMPUAN MEMAINKAN BERBAGAI PERANANNYA SECARA EFEKTIF
Berbagai peranan itu dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu :
a.       Peranan yang bersifat interpersonal
Peranan manajerial yang bersifat interpersonal timbul karena pentingnya manajemen memelihara hubungan dengan berbagai pihak didalam dan diluar perusahaan. Pemeliharaan hubungan itu ada yang bersifat formal dan informal. Karena itu teori manajemen mengetengahkan bahwa peranan yang interpersonal biasanya tampak dalam tiga bentuk yaitu :
1.       Peranan yang seremonial dan sosial
2.       Peranan sebagai atasan
3.       Peranan sebagai penghubung
Peranan dalam kegiatan yang bersifat seremonial, dalam berbagai teori tentang manajemen dengan mudah dapat ditemukan konsepsi yang mengatakan bahwa upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan menuntut terselenggaranya dua jenis kegiatan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi yaitu
a.tugas pokok yang memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan seperti produksi dan pemasaran.
b.berbagai kegiatan penunjang seperti keuangan, SDM, perkantoran dan logistik yang mendukung terselenggaranya tugas pokok dengan baik.
Peranan selaku atasansebagai kelompok pimpinan dalam perusahaan manajemen puncak memainkan peranan yang sangat beraneka ragam dan sekaligus menentukan dalam menjalankan roda perusahaan.
Dalam rangkan pencapaian tujuan, manajemen puncaklah yang :
1.merumuskan strategi induk yang kemudian dirinci oleh para manajer yang menduduki jabatan manajerial yang lebih rendah menjadi strategi fungsional dan operasional.
2.memilih dan menentukan bentuk atau tipe organisasi yang akan digunakan sebagai wadah seluruh kegiatan perusahaan secara melembaga
3.menetapkan dasar-dasar filsafat dalam pengelolaan perusahaan.
4.menentukan kultur perusahaan yang menjadi perekat berbagai komponen dan pemberi arah perilaku semua karyawan perusahaan
5.memilih sistem manajemen SDM termasuk sistem imbalan baik yang bersifat intrinsik maupun ektrinsik yang efektif yang akan menumbuhkan motivasi kuat bagi para karyawan untuk menunjukan loyalitas kepada dan komitmen demi keberhasilan perusahaan.
6.mengidentifikasikan dan menggali sumber dana permodalan
7.memilih dan menerapkan gaya manajerial, tertentu yang dipandang tepat bagi perusahaan.
Peranan sebagai penghubung, terlepas dari bentuk perusahaan sebagai suatu badan hukum, manajemen puncak berperan sebagai penghubung perusahaan dengan berbagai pihak diluar perusahaan seperti intansi pemerintah, pengadilan dan berbagai pihak lainnya. Bahkan, peranan selaku penghubung itu tidak hanya dimainkan oleh manajemen puncak. Artinya, pemeliharaan hubungan dengan berbagai pihak diluar perusahaan tidak hanya merupakan tanggung jawab manajemen puncak. Salah satu contoh pemeliharaan hubungan yang bersifat eksternal dengan para manajer perusahaan-perusahaan lain yang mengikat diri dalam suatu asosiasi profesional seperti asosiasi manajer pemasaran dan asosiasi manajer pelatihan yang mempunyai maksud beraneka ragam seperti tukar-menukar informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Salah satu contoh pemeliharaan hubungan internal antara para manajer yang mnangani bidang-bidang fungsional yang berbeda-beda perlu dilakukan dengan baik. Misalnya terjadi lonjakan permintaan atas produk perusahaan oleh para pengguna, manajer pemasaran atau penjualan sangat mungkin memainkan peranan selaku penghubung atas nama perusahaan dengan  manajer produksi agar diupayakan peningkatan produksi sehingga permintaan para konsumen yang melonjak dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.

b.      Peranan yang bersifat informasional
Perkembangan dunia bisnis menunjukkan dengan jelas bahwa efisien, efektifitas, dan produktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh cara dan teknik yang digunakan oleh manajemen termasuk manajemen puncak dalam mengelola dan menggunakan informasi dan dampaknya yang paling jelas terlihat dalam efektivitas pengambilan keputusan. Manajemen dituntut memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih informasi yang diperlukan guna mendukung penyelenggaraan berbagai kegiatan manajerialnya.
Tidak jarang seorang manajer lebih mengandalkan pengetahuan, pengalaman, dan instuisinya dalam mengambil berbagai keputusan. Audit manajemen dalam bidang ini dirasakan penting karena para manajer diharapkan mampu memainkan tiga peranan dalam penanganan dan pemanfaatan informasi, yaitu :
a)      Sebagai pemantau informasi
b)      Penanggung jawab penyebarluasan informasi,
c)       Karena dalam tuntutan terhadap kemampuannya sebagai juru bicara organisasi, yang semuanya menunjukkan bahwa informasi merupakan salah satu aset milik perusahaan beharga.

Peranan selaku pemantau arus informasi, hal ini berarti bahwa informasi yang diterima dari luar perusahaan harus segera dapat dikelompokkan menjadi informasi yang relevan dan penting untuk dimiliki  dan informasi yang hanya merupakan sampah yang akumulasinya tidak bermanfaat bagi kepentingan berbagai komponen atau satuan kerja dalam perusahaan. Manajemen memainkan peranan sebagai pusat informasi bagi perusahaan yang 

ETIKA PROFESI

etika secara umum didefinisikan sebagai peangkat,prinsip moral atau nilai.


tiga karakteristik auditor

1.integritas ( yakin dengan pilihan )
2.objektivitas ( tidak munafik, jujur)
3.independensi ( tidak memihak / adil antara klien dan pengguna laporan keuangan)


menyelesaikan dilema etika

1. mendapatkan fakta yang relevan
2. identifikasi isu-isu dari fakta-fakta yang ada
3.tentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilema
4. identifikasi alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema
5. identifikasi konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap alternatif
6. putuskan tindakan yang tepat 

PPH PASAL 21 PENGHASILAN PEGAWAI TETAP

 CONTOH :

 ahmad zakaria pada tahun 2009 bekerja pada perusahaan PT MISS E. dengan memperoleh gaji sebesar Rp.2.500.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 100.000, ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak penghitungan PPH pasal 21 adalah sbb:

penyelesaian:

gaji pokok                                                                               Rp. 2.500.000
pengurangan:
1. biaya jabatan
    5% X Rp 2.500.000          Rp 125.000
2. iuran pensiun                            100.000
                                                                                                        225.000   

penghasialan netto sebulan                                                              2.275.000
penghasilan netto setahun:
12 X  2.275.000                                                                           27.300.000

PTKP setahun
untuk WP sendiri                   15.840.000
tambahan WP kawin                1.320.000

                                                                                                     17.160.000

penhasilan kena pajak                                                                    10.140.000

pph pasal 21 setahun:
5% X 10.140.000                      507.000.

pph pasal 21 sebulan
507.000 : 12                              42.250



JENIS-JENIS NILAI

JENIS-JENIS NILAI

  terdapat berbagai jenis nilai untuk mengaperesiasikan suatu benda sesuai dengan tujuannya tetapi diantara berbagai jenis nilai tersebut sering kali digunakan adalah:

1. nilai modal ( capital value )
    adalah nilai yang ditetapkan untuk mendapatkan hak milik suatu harta atau benda

2. nilai pasar wajar ( fair market value)
   adalah nilai diperoleh dari transaksi yang wajar di antara penjual dan pembeli

3. nilai sewa ( rental value )
    adalah nilai yang ditetapkan untuk mendapatkan hak menggunakan sesuatu harta  dalam jangka waktu yang terbatas dan ditetapkan 
 
4. nilai penjual ( sale value )
    merupakan nilai yang telah ditetapkan oleh pihak penjual untuk tujuan penjualan suatu barang atau jasa 

5. nilai pontensi ( pontetial value)
    adalah nilai sesuatu barang atau harta berdasarkan potensi pendapatan yang dimiliki oleh barang atau jasa tersebut pada masa yang akan datang 

6. nilai spekulasi ( speculation value)
   adalah niali suatu harta kepada  ramalan dan jangkaan pada masa mendatang 

7. nilai pengguna ( usage value )
    adalah nilai dari suatu barang atau jasa kepada seseorang yang memang perlu menggunakan barang tersebut
 
8. nilai pertukaran ( exchange value )
    adalah nilai suatu barang atau jasa kepda seseorang yang menggadaikan dia akan menekar tanggan barang tersebut kepada orang lain kelak  

PENILAIAN ASET

PENGERTIAN NILAI DAN PENILAIAN PROFERTI

1.pengertian nilai
   1.1 defenisi nilai
               perkataan " nilai" dapat ditafsirkan sebagai "makna" atau "arti" sesuatu barang/benda.hal ini   mempunyai pengertian bahwa sesuatubarabg/benda akan mempunyai nilai bagi seseorang jika barang/benda tersebut memberi makna atau arti bagi seseorang tersebut.nilai suatu proferti dapat pula ditafsirkan sebagai suatu harga yang dibayar oleh pembeli maupun, bersedia dan berkelayakan membeli dan penjual yang bersedia,berkelayakan dan berhak untuk menjual

    1.2 ciri-ciri nilai
         beberapa ciri tertentu haruslah dimiliki oleh sesuatu barang agar barang tersebut mempunyai "nilai".Eldred Gary dalam bukunya yang berjudul real estate analysis and strategy mengemukakan ciri-ciri yang dimaksud di atas sebagai berikut:
       a. Demand
           merupakananalisis orang atau pembeli apa yang mereka inginkan atau butuhkan kemampuan keuangan dan keinginan untuk membeli
      b.Utility
         merujuk kepada keuntungan dari sebuah proferti dan sejauh manakah sebuah proferti dapat memenuhi kebutuhan dan keingginan dari pembeli potensial
      c, scarcity ( the competitive environment)
          konsep ini merujuk pada relativitas tingkat pemasok proferti yang dapat memenuhi kebutuhan pembeli pontensial.
       d. Transferability
           merujuk pada proses transefer hak proferti dari satu pihak kepihak lain
     
    1.3 harga,biaya dan nilai
         adalah suatu istilah yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu sering kali orang salah menafsirkan ketiga istilah tersebut

Dasar-dasar Agama islam


  1. pengertian Agama
          agama adalah apa yang disyari'akan allah dengan perantara nabi-nabinya, berupa perintah-perintah,larangan-larangan dan petunjuk-petnjuk untuk kebaikan dunia akhirat
          didalam matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah ( MKCH ), menjelaskan bahwa muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama allah yang diwahyukan kepada para rosulnya, sejak nabi Adam AS.sampai kepada nabi Muhammad saw, Sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhraw

  2. macam-macam agama
      secara garis besar agama terbagi 2 , yaitu
      1.agama syamawi adalah agama yamg bersumber dari allah swt.yang disampaikan kepada umat manusia           melalui para rossulnya, sejak nabi adam as. sampai kepada nabi terakhir muhammad saw.,yang disebutagama islam.
      2. agama ardhi ( bumi) adalah agama yang berasal dari bumi karya manusia,yaitu selai agama islam.

3. ciri- ciri khusus agama islam
    didalam buku; materi induk perkaderan muhammadiyah,disebutkan ada delapan ciri-ciri khusus agama islam,sebagai berikut :
  1.      agama allah
  2. mencakup seluruh aspek kehidupan
  3. berlaku untuk seluruh umat sampai akhir jaman
  4. sesuai dengan fitra manusia
  5. menempatkan akal manusia pada yempat yang sebaik-baiknya
  6. menjadi rahmat bagi alam semsta
  7. berorientasi kedepan tampa malupakan masa kini
  8. menjanjikan al jaza' 


contoh laporan ujian penelitian

-->
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK DITERAPKAN
                        PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI SAK ETAP
                                    PADA KOPERASI MITRA UPKOSS PALEMBANG


1.Latar Belakang Masalah

            Laporan Keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi
Keuangan dari kinerja keuangan suatu entitas.Informasi yang terdapat dalam
Laporan keuangan merupakan informasi penting yang di perlukan berbagai pihak.
Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut yaitu pihak intern dan pihak ekseternal.Pihak intern artinya pihak yang melakukan perencanaan,penorganisasian,pengarahan dan pengendalian organisasi seperti dewan direksi, manajer pemasaran, kepala bagian produksi. Pihak eksternal artinya pihak-pihak yang berada di luar perusahaan/lembaga koperasi, akan tetapi mereka membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut,antara lain : investor, kreditor, calon kreditor,pemerintah, karyawan (pelanggan/masyarakat).
            Penyusun Laporan keuangan pada suatu entitas telah diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan standaryang berlaku agar laporan keuangan yang disajikan dapat memberikan informasi yang diperlukan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan,dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.Dalam memenuhi tujuanya, laporan keuangan juga menujukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
            Pada tahun 2009, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan ‘’Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ‘’. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009: 1) SAK ETAP dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang : a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan b)       Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statment) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolahan usaha, kreditur, dan lembaga pemerikat kredit. Dengan berlakunya SAK ETAP, maka koperasi tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk koperasi dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan yang lebih kompleks.
            SAK ETAP terdiri dari 30 bab, bab 1sampai dengan bab 3 tentang peyajian laporan keuangan, bab 4 sampai dengan bab 9 tentang komponen laporan laba rugi, bab 10 sampai dengan bab 16 tentang asset, bab 17 tentang klasifikasi sewa, bab 18 sampai dengan bab 19 tentang kewajiban, bab 20 tentang pendapatan, bab 21 tentang biaya pinjaman, bab 22 tentang penurunan nilai aset, bab 23 tentang imbalan kerja, bab 24 tentang pajak penghasilan, bab 25 tentang mata uang pelaporan, bab 26 tentang transaksi dalam mata uang asing, bab 27 tentang peristiwa setelah akhir priode pelaporan, bab 28 tentang pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, bab 29 tentang ketentuan transisi, bab 30 tentang tanggal efektif.
            Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya perekonomian di Negara Indonesia. Menurut UU No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian BAB 1 Pasal 1 Koperasi adalah ‘’Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan’’.
            Di dalam koperasi tidak dikenal istilah ‘’keuntungan’’, karena kegiatan usaha koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung (non frofit oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan mensejatrakan anggotanya daan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan untuk memupuk kekayaan. Setiap akhir atau periode usahanya diharapkan  ditargetkan menghasilkan Sisa Hasil Usaha.
            Menurut Fongnawati (2005) hal-hal yang sering diabaikan para anggota  koperasi kebanyakan mereka tidak atau belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik, terutama pada koperasi. Pengendalian keuangan umumnya tanpa pedoman terinci pertahun,perbulan atau mingguan. Kebanyakan mereka  belum memiliki sistem pembukuan yang teratur dan tertib.
            Koperasi Mitra Upkoss Palembang yang bergerak dibidang simpan pinjam dan koperasi mart hanya melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran dalam pelaporan keuangan, pencatatan yang di lakukan masih sederhana. Penyajian laporan keuangan bagi pemiliknya masih dianggap tidak penting dan laporan keuangannya kurang lengkap.
            Beberapa kelemahan dan masalah Koperasi dapat menghambat perkembangan Koperasi itu sendiri. Koperasi melakukan penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor. Suhairi (2006) yang menyebabkan koperasi tidak melakukan penyusunan laporan keuangan adalah Overload standar akuntansi keuangan,praktek akuntansi yang rendah Dan Munotoro (1990) berpendapat bahwa rendahnya penysunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi koperasi.
            Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ‘’ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidak diterapkan Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAK ETAP pada Koperasi Mitra Upkoss Palembang.’’

2.Perumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,maka penulis tertarik untuk membahas mengenai ‘’faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP pada Koperasi Mitra Upkoss Palembang?’’

3.Tujuan Penelitian
            Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah tersebut, makan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ‘’untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP pada Koperasi Mitra Upkoss Palembang’’

4.Manfaat Penelitian
            Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a.    Bagi penulis
Diharapkan dapat berguna bagi penulis dalam menabah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempenggaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP.
b.    Bagi Koperasi Mitra Upkoss Palembang
Hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan bagi perusahaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP.
c.    Bagi Almamater
 

JENIS AKUN LAINNYA DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN




Dalam bab ini,pembahasaan untuk beberapa akun utama dalam siklus ini akan dibahas,yang disebut audit atas:
·         Aset tetap (properti dan peralatan)
·         Beban di bayar di muka
·         Utang lain-lain
·         Akun pendapaan dan beban.


AUDIT  ATAS ASET TETAP (PROPERTI DAN PERALATAN)
                Aset tetap(proerti dan peralatan) adalah aset yang diharpkan umur lebih dari satu tahun,digunakan dalam bisnis,dan tidak ditunjukaan untuk dijual kembali.
                Perbedaan signifikan dalam verifikasi jenis akun lainnya akan dibahas bila hal tersebut muncul.klasifikasi akun aset tetap:
·         Tanah dan pengembanggan tanah
·         Gedung dan perusahaan gedung
·         Peralataan manufaktur
·         Perabotan
·         Kendaraan
·         Perluasaan sewa guna usaha
·         Proses konstruksi untuk aset tetap

Telaah atas peralatan akun tertentu
            Pencatatan akuntasi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun aset tetap lainnya umumnya merupakan berkas utama aset tetap.berkas utama meliputi catatan terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya.
            Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan akun aset lancar karena tiga alasanberikut,yaitu:
1.      Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode berjalan.
2.      Nilai akuisisi biasanya material.
3.      Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun.
Dalam audit peralatan manufaktur dan akun terkait,pengujian akan dimudahkan jika dipisah menjadi beberapa kategori:
·         Melakukan prosedur analitis
Seperti yang terjadi dalam seluruh area audit, jenis prosedur analitis bergantung pada sifat pelaksanaan bisnis klien.
·         Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan
Perusahaan harus mencatat penambahan pembelian dengan benar karena aet tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan keuangan.kesalhan dalam mengantisifasi aset atau mencataat akuisisi dengan jumlah yang tidak benar akan berdampak pada neraca hingga perusahaan menghentikan penggunaan aset tersebut.
Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul yang diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk aset tetap selama tahun tersebut.
·         Verifikasi penghentian aset tetap pada tahun berjalan
Tujuan utama auditor dalam verifikasi penjualan,tukar tambah,atau penghentian aset tetap adalah mendapatkan bukti memadai bahwa seluruh penghentian dicatat dalam jumlah yang benar.dimulai dari verifikasi penghentian,yaitu dengan memeriksa sekdul klien atas pencatatn penghentian.
Sifat dan keandalan penggendalian atas penghentian aset akan memengaruhi luasnya pencarian.prosedur berukit ini biasa digunakan dalam melakukan verifikasi penghentian:
1.      Menelaah apakah terdapar akuisisi aset baru yang menghentikan aset lama
2.      Menganalisis laba dan rugi penghentiaan aset dan pendapatan lain-lain sebagai penerimaan kas dari penghentian aset
3.      Menelaah  modifikasi pabrik dan perubahaan dalam lini produk ,pajak properti,atau asuransi yang merupakan indikasi penghapusan aset
4.      Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan personel bagian produksi tentang kemungkinaan penghentian aset.
·         Verifikasi saldo akhir akun aset
Terdapat dua tujuan auditor saagt melakukan audit peralatan manufaktur,yauitu menentukan bahwa:
1.      Seluruh perlengkapan yang dicatat secara fisik ada pada tanggal neraca(keberadaan)
2.      Seluruh perlengkapan yang dimiliki sudah dicatat (kelengkapan)
Biasanya,langka audit yang pertama berpokus pada tujuan kecocokan perincian:peralatan manufaktur,sebagaimana terdapat dalam berkas utama,telah sesuai dengan buku besar.auditor dapat memilih menggunakan perangkat lunak audit untuk menjumlahkan berkas utama persi elektronik atuapun menjumlahkan beberapa halaman secara manual.
Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan dituntut secarah hukum,yaitu:
1.      Membaca perjanjian pinjaman atau kredit.
2.      Mengirimkan permintaan konfirmasi atas pinjaman kepada bank atau institusi kredit.
3.      Mendiskisikannya klien dan mengirimkan surat kepada penasehat hukum.
·         Verifikasi Beban Depresiasi
Beban deprisiasi adalah satu dari sedikit akun beban yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan penggujian subtantif atas transaksi.
Tujuan terkait saldo yang paling penting untuk beban depresiasi adalah akurasi,auditor berfokus pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dari periode ke periode,dan apakah penghitungan klien sudah benar dalam menentukan hal tersebut,auditor harus mempertimbangkan empat hal,yaitu:
1.      Umur ekonomis untuk akuisisi dimasa sekarang.
2.      Metode depresiasi.
3.      Estimasi nilai sisa.
4.      Kebijakan mendepresiasi aset selama tahun akuisisi dan penghentian.
Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah penggujian prosedur analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalihkan aset tetap yang kurang depresiasi dengan tingkat depresiasi untuk tahun tersebut.dalam melakukan penghintungan tersebur,auditor harus membuat penyesuaian untuk penambahan dan penghentian ditahun berjalan,aset dengan umur ekonomis yang berbeda,dan aset dengan metode depresiasi yang berbeda.
·         Verifikasi saldo akhir akumulasi depresiasi
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit saldo akhir dalam akumulasi depresiasi adalah:
1.      Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset sesuai dengan dalam buku besar.tujuan ini dapat dipenuhi dengan pengujian penjumlahan akumulasi depresiasi dalam berkas utama aset dan menelusuri totalnya kebuku besar.
2.      Akumulasi depresiasi dalam berkas utama adalah akurat.

AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA
            Beban dibayar dimuka,tagihan di muka,dan aset tak berwujud adalah aset yang umurnya bervariasi dari hitungan bulan sampai bertahun-tahun.termasuk di dalamnya adalah:
·         Sewa dibayar dimuka
·         Biaya operasi
·         Pajak dibayar dimuka
·         Paten
·         Asuransi dibayar dimuka
·         Merek dagang
·         Tagihan dimuka
·         Hak cipta.
Dalam audit tertentu,beberapa aset ini jumlahnya signifikan.dibagian ini,kita akan membahas beberapa jenis pengendalian internal dan pengujian audit yang biasanya dikaitkan dengan beban dibayar dimuka.dalam diskusi berikut ini,asuransi dibayar dimuka digunakan sebagai contoh pembahasan dalam kelompok ini karena:
1.      Asuransi dibayar dimuka banyak ditemukan dalam audit, bahkan hampir setiap perusahaan memiliki beberapa jenis asuransi
2.      Permasalahan yang biasanya muncul dalam audit asuransi dibayar dimuka bila klasifikasinya mirip.
3.      Tanggung jawab auditor dalam menelaah cakupan asuransi ini merupakan pertimbangan yang tidak ditemukan atas akun lain dalam kategori ini.

Ø  Telaah Asuransi Dibayar Dimuka
Asuransi dibayar dimuka dan hubungan antara asuransi dibayar di muka dan siklus akuisisi dan pembayaran dengan mendebit akun asuransi dibayar di muka.
Ø  Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi dapat di bagi menjadi tigakategori: pengendalian akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian register asuransi, dan pengendalian pencatatan beban asurans.
Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa berlaku masing-masing kebijakan. Auditor menggunakan register asuransi untuk mengindetifikasi kebijakaan sehubungan dengan akun asuransi dibayar di muka.
Ø  Pengujian Audit
Jika auditor memutuskan untuk tidak melakukan verifikasi perinciaan saldo tersebut, maka prosedur analitis menjadi penting untuk mengidentifikasi pontensi salah saji material.auditor biasanya melakukan prosedur analitis berikut ini untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi:
*      Membantingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan tahun-tahun sebelumnya.
*      Membandingkan rasio asuransi dibayar di muka kebeban asuransi dan membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya.
*      Membandungak masing-masing cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian pengurangan kebijakan tertentu atau perubahan cakupan asuransi.
*      Membandingkan perhitungan saldo asuransi dibayar di muka untuk tahun berjalan berdasarkan masing-masing polis dengan tahun sebelumnya sebagai pengujian atas kesalakan perhitung.
*      Menelaah kewajaran cakupan asuransi pada skedul asuransi dibayar di muka ersama pegawai klien atau pegawai asuransi. Auditor tidak dapat menjadi ahli asuransi, tetap pemahaman auditor atas akuntansi dan penilaian aset diperlukan untuk memestikankan bahwa perusaah tidak kurang di asuransikan.
Prosedur audit lainnya, yang akan dibahas berikutnya, perlu dilakukan hanya jika ada alasan khusus.pembahasan untuk pengujian tersebut menggunakan tujuan audit-terkait saldo untuk melakukan pengujian perincian saldo aset ( nilai realisasi tidak diterapkan ).
ü  Polis Asuransi Terdapat Dalam Skedul Asuransi Dibayar Di Muka Dan Polis Asuransi yang Ada Telah Didaftar (Keberadaan dan Kelngkapan)
ü  Klien memiliki hak atas seluruh polis asuran si dalam skedul asuransi dibayar dimuka (hak)
ü  Jumlah dibayar dimuka pada skedul adalah akurat dan totalnya ditmbahkan dengan benar dan sesuai dengan buku besar ( akurasi dan kecocokan perincian)
ü  Beban asuransu terkait dengan asuransi dibayar di muka diklasifikasikan dengan benar(klasifikasi)
ü  Transaksi asuransi dicatat pada periode yang benar ( pisah batas)
AUDIT UTANG AKRUAL
Kategori ketiga dalam siklus akuisisi dan pembayar adalah utang akrual, yaitu estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa atau keuntungan yang telah diterimah sebelum tanggal neraca . oleh karenanya, pada tanggal neraca,porsi tertentu dari total biaya sewa yang belum dibayarkan harus menjadi akrual.hutang sejenis lainnya:
·         Utang gaji
·         Pajak atas utang gaji
·          Bonus karyawan akrual
·         Komisi akrual( yang telah dibahas dalam bab16)
·         Honor professional akrual
·         Sewa akrual
·         Utang bunga


AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN
Auditor harus berhati-hati karena sebagian besar penggunaan laporan keuangan sangat bergantung pada laporan laba/rugi dibandingkan neraca dalam penggambilan keputusan. Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting dalam mempertimbangkan laporan laba/rugi:
1.      Kesesuaian antar periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menetukan hasil yang benar.
2.      Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam periode yang penting untuk perbandingan

*      Pendekatan audit  atas akun pendapatan dan beban
Bagian dari audit yang langsung mempengaruhi akun-akun ini adalah :

-Prosedur Analatis
-Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
-Pengujian perincian saldo



·         Prosedur Analitis
Prsodur analitis seharusnya danggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran penajian,baik pada neraca maupun laporan laba/rugi.

·         Pengujian pengendalian dan suptantif atas transaksi
Tujuan terpenting dalam verifikasi akun laporan laba/rugi dalam setiap siklus trnasaksi adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal dan pengujian terkait  pengendalian dan subtantif atas transaksi

·         Pengujian perincian saldo akun-Analisis Beban
Analisis akun beban melibatkan penyelidikan auditor terhadap dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan dan perincian atas total akun beban.Jenis dokumen tersebut sama dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi sebagai dari pengujian transaksi akuisisi,yaitu terdiri atas faktur,laporan,penerimaan,pesanan pembelian,dan kontrak.Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi dimaksudkan untuk menilai risiko pengendalian,misalnya dengan menguji klasifikasi transaksi yang mungkin melibatkan banyak akun.



               

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...