-->
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TIDAK DITERAPKAN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI SAK ETAP
PADA KOPERASI
MITRA UPKOSS PALEMBANG
1.Latar Belakang
Masalah
Laporan Keuangan merupakan suatu
penyajian terstruktur dari posisi
Keuangan dari kinerja keuangan suatu entitas.Informasi yang
terdapat dalam
Laporan keuangan merupakan informasi penting yang di
perlukan berbagai pihak.
Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut yaitu
pihak intern dan pihak ekseternal.Pihak intern artinya pihak yang melakukan
perencanaan,penorganisasian,pengarahan dan pengendalian organisasi seperti
dewan direksi, manajer pemasaran, kepala bagian produksi. Pihak eksternal
artinya pihak-pihak yang berada di luar perusahaan/lembaga koperasi, akan
tetapi mereka membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut,antara lain :
investor, kreditor, calon kreditor,pemerintah, karyawan (pelanggan/masyarakat).
Penyusun
Laporan keuangan pada suatu entitas telah diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Penyusunan
laporan keuangan harus sesuai dengan standaryang berlaku agar laporan keuangan
yang disajikan dapat memberikan informasi yang diperlukan. Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan,dan
laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi
tertentu.Dalam memenuhi tujuanya, laporan keuangan juga menujukan apa yang
telah dilakukan manajemen (stewardship)
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pada tahun
2009, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan ‘’Standar Akuntansi
Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ‘’. Menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (2009: 1) SAK ETAP dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa
akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang :
a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan b) Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial
statment) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik
yang tidak terlibat langsung dalam pengelolahan usaha, kreditur, dan lembaga
pemerikat kredit. Dengan berlakunya SAK ETAP, maka koperasi tidak perlu membuat
laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa
hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk koperasi dibandingkan dengan PSAK
dengan ketentuan yang lebih kompleks.
SAK ETAP
terdiri dari 30 bab, bab 1sampai dengan bab 3 tentang peyajian laporan
keuangan, bab 4 sampai dengan bab 9 tentang komponen laporan laba rugi, bab 10
sampai dengan bab 16 tentang asset, bab 17 tentang klasifikasi sewa, bab 18
sampai dengan bab 19 tentang kewajiban, bab 20 tentang pendapatan, bab 21
tentang biaya pinjaman, bab 22 tentang penurunan nilai aset, bab 23 tentang
imbalan kerja, bab 24 tentang pajak penghasilan, bab 25 tentang mata uang
pelaporan, bab 26 tentang transaksi dalam mata uang asing, bab 27 tentang
peristiwa setelah akhir priode pelaporan, bab 28 tentang pengungkapan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, bab 29 tentang ketentuan
transisi, bab 30 tentang tanggal efektif.
Koperasi
merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang di kalangan
masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya perekonomian di Negara Indonesia.
Menurut UU No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian BAB 1 Pasal 1 Koperasi adalah
‘’Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan’’.
Di dalam
koperasi tidak dikenal istilah ‘’keuntungan’’, karena kegiatan usaha koperasi tujuan
utamanya bukan berorientasi mencari untung (non
frofit oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan
mensejatrakan anggotanya daan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar
keuntungan semata. Koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi
usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang
layak demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan
untuk memupuk kekayaan. Setiap akhir atau periode usahanya diharapkan ditargetkan menghasilkan Sisa Hasil Usaha.
Menurut
Fongnawati (2005) hal-hal yang sering diabaikan para anggota koperasi kebanyakan mereka tidak atau belum
menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik, terutama pada
koperasi. Pengendalian keuangan umumnya tanpa pedoman terinci pertahun,perbulan
atau mingguan. Kebanyakan mereka belum
memiliki sistem pembukuan yang teratur dan tertib.
Koperasi
Mitra Upkoss Palembang yang bergerak dibidang simpan pinjam dan koperasi mart
hanya melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran dalam pelaporan keuangan,
pencatatan yang di lakukan masih sederhana. Penyajian laporan keuangan bagi
pemiliknya masih dianggap tidak penting dan laporan keuangannya kurang lengkap.
Beberapa
kelemahan dan masalah Koperasi dapat menghambat perkembangan Koperasi itu
sendiri. Koperasi melakukan penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor-faktor. Suhairi (2006) yang menyebabkan koperasi tidak
melakukan penyusunan laporan keuangan adalah Overload standar akuntansi keuangan,praktek akuntansi yang rendah
Dan Munotoro (1990) berpendapat bahwa rendahnya penysunan laporan keuangan
disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan
keuangan bagi koperasi.
Berdasarkan
alasan-alasan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul ‘’ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidak diterapkan Penyusunan Laporan
Keuangan Sesuai SAK ETAP pada Koperasi Mitra Upkoss Palembang.’’
2.Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut,maka penulis tertarik untuk membahas mengenai
‘’faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan
keuangan sesuai SAK ETAP pada Koperasi Mitra Upkoss Palembang?’’
3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan
latar belakang masalah dan perumusan masalah tersebut, makan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah ‘’untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP pada
Koperasi Mitra Upkoss Palembang’’
4.Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a.
Bagi penulis
Diharapkan dapat berguna bagi
penulis dalam menabah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempenggaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP.
b.
Bagi Koperasi Mitra Upkoss Palembang
Hasil penelitian ini dapat
menjadikan bahan masukan bagi perusahaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi tidak diterapkan penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP.
c.
Bagi Almamater
0 komentar:
Post a Comment